Rabu, 17 September 2014

Tips memilih Ban Motor

Mungkin dari kita banyak yang tidak tahu cara memilih ban yang baik untuk kendaraan kita.
Nah ini beberapa Tips Memilih Ban Motor.
   1. Pilih brand atau merek yang sudah terbukti kualitasnya, jangan asal merek ban akan tetapi kualitasnya tidak terjamin.
   2. Lihat kembangan pada ban, untuk jalan yang terlalu panas jangan gunakan ban yang mempunyai guratan banyak.
   3. Sesuaikan antara ban yang akan digunakan dengan kebutuhan. Karena ban juga mempunyai tingkat kadaluwarsa atau umur pakai. Misalkan untuk ban produksi lokal, berkisar 1,5-2 tahun. Sedangkan untuk ban import atau buatan luar negeri mempunyai umur pakai di atas 2 tahun. Kondisi jalan dan pemakaian motor juga berpengaruh pada umur ban. Suhu juga mempuyai pengaruh pada ban, ban akan retak-retak bila kena panas terus langsung kena air.
   4. Jangan salah pilih ukuran ban. Sesuaikan ban dengan motor Anda. Catatan, untuk motor produksi tahun 2009 kebawah akan lebih baik jika menggunakan ban berukuran 70/90 dan 80/90 untuk motor bebek, sedangkan untuk motor matic dan sport sebaiknya menggunakan ban berukuran 70/90 dan 80/90. Sementara untuk motor yang diproduksi di atas tahun 2010 sudah disesuaikan oleh pabrikan. Untuk motor matic dan sport ban berukuran 80/90 dan 90/90.
   5. Lihat tahun pembuatan ban. Jangan lebih dari 6-12 bulan dari tahun pembuatan ban tersebut. Misalkan ban dengan kode 1012, angka 10 merupakan minggu ke- ban tersebut diproduksi, sedangkan angka 12 berarti tahun pembuatan ban.
   6. Perhatikan dimensi atau ukuran sebuah ban, misalkan, "205/55/ZR16". Keterangan dimensi atau ukuran ban tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut: 205: lebar telapak ban (mm). 55 : aspek ratio untuk ketebalan ban (%) dari lebar telapak ban. ZR : kode limit kecepatan, 16 : diameter velg dalam ukuran inci
   7. Pilih ban dengan permukaan telapak sedang. Bagi Anda yang ingin mengganti ban motor yang Anda pergunakan sehari-hari, sebaiknya memilih ban dengan jenis tapak menengah. Artinya, bukan ban dengan lebar telapak kecil seperti yang digunakan oleh anak-anak muda saat ini. Ban dengan telapak yang kecil memang tidak banyak menyedot tenaga dari mesin. Pasalnya, bidang yang bergesekan dengan permukaan jalan juga relatif sedikit. Alhasil, motor lebih irit bahan bakar. Ban tipe itu juga menjadikan motor lebih lincah bermanuver.
   8. Pilih jenis ban yang tepat: kering atau basah. Selama ini banyak orang yang tidak menyadari atau tidak paham saat akan membeli ban di toko dan memasangnya di motor mereka. Padahal, pabrikan memproduksi dalam jenis ban yaitu basah atau kering. Melihat karakter iklim di Indonesia yang tropis dengan perbandingan musim hujan dan kering yang seimbang, sangat disarankan untuk menggunakan jenis ban basah. Pasalnya, ban jenis itu masih memiliki daya cengkeram tinggi ketika hujan mengguyur bumi dan jalanan dipenuhi genangan air.   Sebaliknya, ban jenis kering memiliki daya cengkeram yang kurang di saat melibas genangan air di waktu hujan. Akibatnya, motor rawan terpeleset atau tergelincir. Terlebih bila pengendara melakukan pengereman dengan tiba-tiba. Memang, ban jenis ban basah juga memiliki kekurangan yaitu kurang mencengkeram di lintasan kering. Namun, bila dibanding ban kering keunggulan ban basah masih lebih tinggi.
   9. Pilih motif atau profil ukiran ban yang tepat. Motif ukiran pada ban sangat berkaitan dengan kinerja ban saat melintasi berbagai karakter jalanan, baik basah maupun kering. Bagi Anda yang menggunakan motor untuk kegiatan harian, disarankan menggunakan ban dengan motir atau profil ukiran searah. Motif ukiran ban memang bermcam-macam. Namun, umumnya panrikan menukir ban produk mereka searah yaitu miring atau menyamping dengan sudut 45 derajat dari depan ke belakang. Hal itu dimaksudkan agar ban mampu menyingkirkan air ke samping dan permukaan ban tetap mampu mencengkeram permukaan jalan. Dengan demikian, motor tetap stabil dan pengendara tidak kehilangan kendali.
   10. Pahami kode ban

Kode yang harus Anda pahami tidak hanya sebatas ukuran ban baik dalam ukuran metric maupun inci saja, tetapi juga kode produksi. Hal itu dimaksudkan agar Anda tidak salah memilih ban yang sesungguhnya sudah kedaluwarsa.

 Kode kecepatan  ban
Kode     Kecepatan (Km/Jam)
P                150
Q               160
R               170
S               180
T               190
H              210
V              240
W              270
Y             >300

Indeks Beban
Kode       Beban Maksimum (Kg)
62                265
63                272
64                280
66                300
68                315
70                335
73                365
75                387
80-89        450-580
90-100      600-800



Umumnya, pabrik ban merancang masa kedaluwarsa produknya lima tahun. Namun, siapa tahu ada oknum toko atau bengkel yang nakal, meski ban telah kedaluwarsa tetapi tetap dijual.

Untuk mengetahui kapan ban itu diproduksi cukup gampang. Biasanya, produsen mencantumkan kode produksi pada salah satu sisi ban dan biasanya tercetak kode empat angka.

Contoh kode itu, misalnya, 1207. Artinya, ban tersebut diproduksi pada minggu ke-12 tahun 2007. Nah, Anda bisa menghitung berapa usia ban itu saat Anda akan membelinya, sejak diproduksi.

Hal lain yang patut Anda ingat adalah, jangan menggunakan ban yang tidak sesuai dengan ukuran pelek. Bahkan, bila ingin menggunakan pelek dan ban yang berukuran lebih besar dari ukuran ban dan pelek standar pabrik, sebaiknya tidak lebih dari dua inci.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar